Saat anda akan membangun rumah atau bangunan komersial lainnya, jangan hanya mempertimbangkan mengenai desain dan kekuatan fondasi saja. Agar sebuah bangunan bisa bertahan lama, diperlukan material yang berkualitas. Semakin bagus bahan yang digunakan, semakin kokoh pula bangunan yang akan Anda miliki.
Beberapa pakar konstruksi percaya bahwa ada langkah-langkah tertentu yang bisa Anda lakukan untuk menentukan material terbaik. Simak beberapa di antaranya berikut ini!
1. Pilih Material Berkualitas SNI
Di pasaran, ada banyak sekali jenis dan merek produk yang dapat anda pilih. Agar anda dapat memilih yang tepat, pemerintah menetapkan SNI atau Standar Nasional Indonesia untuk beberapa material bahan bangunan.
Memilih material konstruksi yang sudah SNI akan membuat bangunan yang dihasilkan juga terstandar. Secara langsung kualitas bangunan juga akan lebih tahan lama, lebih aman dan tentu nyaman bagi para penghuninya.
2. Pentingnya Trial and Error
Seperti halnya pekerjaan lain, dalam dunia konstruksi trial and error juga perlu dilakukan. Ada berbagai rumus yang mungkin tidak akan Anda temukan dalam buku panduan melainkan harus dicoba sendiri. Dengan melakukan percobaan, Anda jadi tahu jenis semen apa yang paling cocok untuk plester dan bagaimana komposisi adonannya.
3. Jangan Tergoda dengan Harga Murah
Ketika memilih material bangunan, banyak orang yang ingin menekan biaya serendah-rendahnya dengan memilih bahan baku yang murah. Padahal, harga yang terlalu murah belum tentu memiliki kualitas yang baik. Kalau Anda tetap memaksakan diri memakai bahan yang murahan, ini malah akan menambah biaya perbaikan karena nantinya bangunan pasti akan cepat rusak.
Alih-alih, pilihlah bahan bangunan dengan harga yang masuk akal dan terjangkau. Dengan material berkualitas, bangunan maupun rumah bisa digunakan dalam jangka waktu lama tanpa kerusakan berarti.
4. Sesuaikan dengan Kondisi Lingkungan
Meski secara umum Indonesia adalah negara tropis, tapi ada beberapa daerah di Indonesia yang cenderung lebih panas atau lebih lembap. Kondisi ini secara langsung berpengaruh pada jenis material yang digunakan untuk membangun rumah.
Jika tanah di tempat Anda akan mendirikan bangunan memiliki daya dukung rendah, Anda mungkin harus menggunakan pondasi yang dalam dengan material bekisting khusus. Di daerah yang panas, beberapa jenis atap mungkin sebaiknya tidak digunakan karena bisa menaikkan suhu di dalam bangunan. Hal-hal teknis semacam ini harus diperhatikan dengan baik sebelum memilih material. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan bangunan yang fungsional dan nyaman ditempati.
5. Gunakan Material yang Ramah Lingkungan
Seperti industri lain, industri konstruksi juga menyumbang limbang yang cukup banyak. Baik dari sisa-sisa potongan material ataupun limbah kimia. Karena itu, Anda disarankan untuk memilih produk yang ramah lingkungan.
Untuk material kayu misalnya, usahakan untuk memilih yang nilai konsumsinya rendah dan tidak beracun. Begitu juga ketika memilih cat dan material lainnya. Meminimalisir limbah akan membuat lingkungan tetap nyaman dan penghuni bangunan tetap sehat.
Leave a Reply